Bagaimana Tata Surya Kita Dapat Terbentuk Seperti Sekarang?

Bagaimana Tata Surya Kita Dapat Terbentuk Seperti Sekarang?
Let's Pict
Semua yang ada pasti memiliki permulaan, dari tiada menjadi ada.

Berdasarkan prinsip ini, para ilmuwan di masa lalu mulai merenungi tentang asal-usul dari tata surya kita, bagaimana cara pembentukannya, dan berapa usianya.

Ada banyak teori yang coba memberikan jawaban mengenai pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Beberapa di antaranya adalah berikut ini:

Teori Kabut (Teori Nebula)

Menurut teori ini, Matahari dan planet-planet yang menghuni tata surya adalah berasal dari kumpulan kabut yang berpijar dan berputar.

Akibat perputarannya, sebagian dari massa kabut tersebut terlepas sambil membentuk gelang-gelang kabut yang selanjutnya berubah membentuk gumpalan kecil dan membeku menjadi planet dan satelit serta benda-benda lainnya.

Namun, teori ini mempunyai kelemahan ditinjau dari massa bahan dalam gelang ternyata tidak cukup untuk menjadi planet.

Ditambah pula dengan kenyataan bahwa dengan teori nebula mengharuskan Matahari dengan massa paling besar mempunyai momentum sudut yang paling besar.

Pada seharusnya adalah momentum sudut paling besar dimiliki oleh planet-planet.

Teori Planetasimal

Teori ini berpendapat bahwa sebelumnya Matahari telah terlebih dahulu ada di langit, namun suatu waktu melintas sebuah bintang yang jaraknya tidak terlalu jauh dari Matahari.

Akibatnya, terjadi peristiwa pasang naik pada permukaan Matahari maupun bintang itu sehingga sebagian dari massa Matahari tertarik ke arah bintang mirip lidah raksasa.

Pada saat bintang itu menjauhi Matahari, sebagian dari massa yang tertarik itu kembali jatuh ke permukan matahari, dan sebagian lagi terhambur ke ruang angkasa di sekitar Matahari menjadi planet-planet, dan benda langit lainnya.

Teori ini mempunyai kelemahan, yaitu karena suhu sangat tinggi dari bagian Matahari maka gas yang dihembuskan oleh Matahari akan terpancar ke seluruh ruang angkasa dengan ledakan bebas dan bukan memadat menjadi planet.

Teori Pasang Surut

Agak mirip dengan teori planetasimal, memaparkan bintang yang mendekat ke arah Matahari. Karena gaya tarikan dari bintang maka terjadilah pasang pada permukaan Matahari, atau terbentuk tonjolan ke arah bintang.

Dengan menjauhnya bintang tonjolan tersebut, akhirnya terputus dan membentuk gumpalan di sekitar Matahari. Gumpalan itu kemudian membeku dan terbentuklanh planet beserta satelitnya.

Teori Bintang Kembar

Dari teori ini, tata surya dijelaskan bermula dari terdapatnya dua bintang kembar, kemudian satu bintang itu meledak menjadi serpihan kecil.

Akibat medan gravitasi bintang yang tidak meledak, serpihan itu berputar mengelilinginya. Dari serpihan inilah terbentuk planet dan benda langit lainnya, sedangkan bintang yang utuh adalah Matahari.

Teori Kondensasi

Teori ini menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari proses pemampatan gumpalan awan gas dan debu angkasa.

Pada proses pemampatan itu partikel debu tertarik ke bagian pusat awan, kemudian membentuk gumpalan bola yang dapat berputar.

Kemudian, gumpalan gas memipih menyerupai bentuk cakram, yaitu tebal di bagian tengah dan lebih tipis di bagian tepinya.

Partikel-partikel di bagian tengah cakram mempunyai tekanan yang lebih tinggi sehingga menimbulkan panas dan berpijar, yang pada akhirnya menjadi Matahari.

Sedangkan bagian yang paling luar berputar sangat cepat sehingga terpecah menjadi gumpalan gas dan debu yang lebih kecil, dan membentuk planet beserta benda langit lainnya.


Post a Comment

0 Comments